Tuesday, November 30, 2010

Indosiar Bangun Studio Untuk Tekan Biaya

Indosiar membangun studio senilai Rp 50 miliar-Rp 60 miliar yang akan selesai pada Desember 2010. Studio ini akan dioperasikan Januari 2011.

Menurut Direktur PT Indosiar Karya Media Tbk Harry Pramono, Selasa (30/11) di Jakarta, studio baru tersebut untuk meningkatkan produksi program in- house. ”Dengan studio sendiri, biayanya bisa rendah,” katanya dalam publik ekspose Indosiar.

Dijelaskan, tahun 2011 Indosiar berencana menayangkan acara, seperti ”Take Celebrity Out Indonesia” (reality show), ”Indonesia’s Got Talent” (ajang pencarian bakat), ”1 Vs 100” (kuis), ”The Price is Right” (kuis), ”Voice of Indonesia” (ajang pencarian bakat), dan ”Just Dance” (reality show).

Indosiar, kata Harry, tahun 2010 berhasil melakukan efisiensi beban usaha program dan penyiaran sebesar 20 persen.

”Jadi, misalnya, dua episode acara ’Take Celebrity Out Indonesia’ direkam dalam satu hari,” ujar Harry.

Menurut Direktur Utama Indosiar Handoko, tahun 2009 efisiensi dilakukan dengan mengurangi 220 karyawan.

Pembangunan studio baru saat ini sudah pada tahap pembangunan fisik. Pengaspalan dan pemasangan konblok juga sudah dikerjakan di lapangan parkir. Ke depan, akan dipasang instalasi elektronik dan perangkat penunjang produksi lainnya.

Laba

Hingga 30 September 2010, Indosiar mencetak laba bersih Rp 27 miliar. Sementara pada 30 September 2009 Indosiar merugi Rp 9 miliar.

Adapun pendapatan bersih hanya tumbuh dua persen, menjadi Rp 607 miliar. Namun, dengan efisiensi yang dilakukan, beban usaha program dan penyiaran bisa diturunkan hingga 20 persen.

Dalam penguasaan pangsa pasar televisi swasta, Indosiar menempati urutan kelima bersama Trans 7, di bawah RCTI, SCTV, Trans TV, dan TPI.

”Kami optimistis posisi kami segera berubah seiring dengan program-program baru,” ujar Harry.

Menurut Handoko, tahun 2011, ditargetkan ada kenaikan pendapatan hingga 15 persen. Indosiar menyiapkan belanja modal Rp 60 miliar-Rp 70 miliar yang berasal dari pendapatan operasi dan pinjaman bank.

Tahun ini, sekitar 59 persen dari belanja iklan kotor jenis media jatuh untuk televisi. Nilai iklan kotor televisi tahun 2010 sekitar Rp 34,37 triliun

No comments:

Post a Comment