Tuesday, November 23, 2010

Jangan Bangga Bisa Ekspor Barang Mentah Karena Siapapun Bisa

Indonesia harus lebih banyak mendorong ekspor barang jadi yang memiliki nilai tambah. Jangan bangga hanya bisa mengekspor barang mentah.

Hal itu dikatakan Menteri Perindustrian MS Hidayat di sela-sela pembukaan pameran produk industri aneka di Jakarta, Selasa (23/11).

Produk Indonesia yang mampu menembus pasar ekspor antara lain bola sepak, perahu karet, alat musik gitar, mainan anak, aneka produk penyamakan kulit (sepatu, tas, dan jaket), serta alat tulis.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, nilai ekspor produk industri aneka baru 3,39 miliar dollar AS. Nilai produksinya mencapai Rp 48,42 triliun dan tingkat utilisasi 57,85 persen.

Sementara itu, jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 790.923 orang. Hidayat mengakui, Indonesia kalah bersaing dengan China.

Sewaktu penandatanganan Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China (CAFTA), Indonesia memang banyak ketinggalan secara teknologi. Banyak sektor industri Indonesia tidak bisa berdaya saing.

Menurut Hidayat, sewaktu berkunjung serta bertemu sejumlah pengusaha di China dan pejabat pemerintah setempat, mereka menanyakan adanya kendala dalam implementasi CAFTA.

”Saya menjawab, kalau CAFTA mau berjalan sustainable dan menghasilkan keseimbangan dalam kegiatan bisnis, industri manufaktur China semestinya segera masuk ke Indonesia dan bermitra dengan industri Indonesia. Kemitraan kerja sama ini harus menghasilkan produk dalam negeri,” ujar Hidayat.

Industri yang masuk ke Indonesia juga diminta sebagai industri padat karya, termasuk garmen dan tekstil.

Sembilan perusahaan yang tergabung dalam teknologi tinggi China telah menjajaki peluang berinvestasi di Indonesia, khususnya pabrik yang membuat mesin tekstil.

Kementerian Perindustrian berharap program restrukturisasi mesin tekstil untuk 600 pabrik dapat diatasi dari suplai pabrik di Indonesia yang telah bermitra dengan China.

MS Hidayat menjanjikan akan membicarakan lebih detail kemudahan berinvestasi di Indonesia

No comments:

Post a Comment