Tuesday, November 30, 2010

Tahun 2011 Sebanyak 14 Persen Penduduk Indonesia Berasuransi

Tahun 2011 ditargetkan 14 persen penduduk Indonesia berasuransi dan 2015 mencapai 50 persen. Guna mendukung tercapainya target itu, diproyeksikan pada 2011 jumlah agen asuransi mencapai 350.000 orang dan 2012 mencapai 500.000 agen.

Handojo G Kusuma dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia memaparkan hal itu dalam diskusi tentang proyeksi asuransi di Jakarta, Selasa (30/11).

”Target 50 persen penduduk Indonesia berasuransi pada lima tahun mendatang memang ambisius,” kata Handojo.

Namun, ujarnya, target itu bukan tanpa alasan. Kondisi ekonomi Indonesia dinilai mampu mendukung pencapaian target itu. Ia menjelaskan, saat ini aset industri asuransi di Indonesia Rp 140 triliun dengan 45 perusahaan asuransi jiwa dan 4 perusahaan reasuransi. Ditargetkan tahun 2014 total aset industri asuransi mencapai Rp 500 triliun.

Hingga kini, kata Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Kornelius Simanjuntak, masih ada perusahaan asuransi umum yang belum memenuhi syarat modal minimum Rp 40 miliar.

”Menurut Bapepam-LK, perusahaan asuransi yang ada syariahnya ditambah Rp 25 miliar, menjadi Rp 65 miliar. Ada 20 perusahaan asuransi yang belum memenuhi,” katanya.

Ekonom Aviliani memaparkan, premi sektor asuransi tahun 2009 sekitar 45 persen dari asuransi jiwa. Asuransi kerugian 13 persen, reasuransi 5 persen, asuransi sosial dan jamsostek 3 persen, serta asuransi pegawai negeri sipil dan TNI/Polri 21 persen.

Penipuan

Terkait praktik asuransi gadungan oleh PT Bali Consultant Life Insurance, Kepala Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata menegaskan, Balicon bukan perusahaan asuransi jiwa dan investasi.

”Kegiatan mereka tanpa izin. Dari sisi asuransi dan investasi, tak ada dalam daftar,” kata Isa.

Direktorat Reserse Kriminal Kepolisian Daerah Bali, kemarin menangkap dan menahan Direktur Keuangan PT Bali Consultant Life Insurance Made Parisadnyana sebagai tersangka praktik asuransi gadungan.

Data Polda Bali menunjukkan, 21.984 nasabah diduga menjadi korban praktik asuransi gadungan.

Wakil Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Hendrisman Rahim mengingatkan agar masyarakat tak mudah tergiur tawaran asuransi dan investasi yang menjanjikan keuntungan besar. Sebelum memutuskan menjadi nasabah, masyarakat bisa mengecek ke Bapepam-LK dan asosiasi asuransi tentang perusahaan itu

No comments:

Post a Comment