Sunday, November 14, 2010

Investor Pasar Modal Indonesia Meningkat Tajam

Jumlah investor pasar modal Indonesia selama satu setengah tahun terakhir meningkat pesat. Peningkatan ini diharapkan dapat terus berlanjut seiring semakin baiknya daya beli dalam masyarakat dan pengetahuan masyarakat dalam bidang investasi, terutama di pasar modal.

Hal itu disampaikan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito, Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Ananta Wiyogo, dan Direktur Utama Kliring Penjaminan Efek Indonesia Hoesen, Senin (8/11) di Jakarta. Mereka menyampaikan hal itu dalam konferensi pers persiapan Investor Summit and Capital Market Expo 2010 yang dijadwalkan 10-11 November 2010.

Ito Warsito mengatakan, per 30 Juni 2009, jumlah rekening efek yang terdaftar di KSEI tercatat sebanyak 335.000 rekening. KSEI lalu melakukan penghapusan rekening-rekening efek yang tidak aktif atau yang biasanya disebut rekening tidur, yaitu sebanyak 80.000 rekening. Dengan demikian, ditemukan sebanyak 255.000 rekening aktif yang bisa mencerminkan jumlah investor pasar modal Indonesia.

Ananta Wiyogo mengatakan, saat ini per November 2010, jumlah rekening efek di KSEI tercatat sebanyak 310.000 rekening. Jumlah ini meningkat sekitar 21 persen dibandingkan 255.000 rekening aktif per Juni tahun 2009 lalu.

Sementara itu, Investor Summit and Capital Market Expo 2010 akan dilaksanakan 10-11 November 2010 di Hotel Ritz- Carlton, Pacific Place, Jakarta. Acara bertema ”Gateway To Be Better Future” atau Gerbang Masa Depan yang Lebih Baik ini, antara lain, bertujuan menyosialisasikan pasar modal kepada seluruh masyarakat serta mewujudkan sinergi strategis di kalangan masyarakat pasar modal dalam memanfaatkan peluang bisnis dan investasi.

Acara ini secara resmi akan dibuka Menteri Keuangan Agus Martowardojo yang juga menjadi pembicara kunci. Pembicara lainnya adalah Menteri BUMN Mustofa Abubakar serta Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Fuad Rahmany.

Ito mengatakan, pihaknya menargetkan Investor Summit ini akan dikunjungi 1.500-2.000 orang per hari. Selain dapat mengikuti paparan dari pembicara, pengunjung juga dapat mengikuti paparan publik yang disampaikan sejumlah emiten. Di samping itu, dalam acara ini juga akan dibuka 71 stan emiten, asosiasi di lingkungan pasar modal, dan anggota bursa atau perusahaan sekuritas.

Melalui acara ini, Ito mengatakan, pengunjung dapat lebih mengetahui seluk-beluk seluruh perangkat pasar modal, mulai dari regulator, emiten, perusahaan sekuritas, sampai asosiasi yang terkait dengan pasar modal, seperti Asosiasi Emiten Indonesia dan Asosiasi Analis Efek Indonesia.

Selain di Jakarta, Investor Summit and Capital Market Expo 2010 juga akan diselenggarakan di Surabaya pada 18-19 November 2010. Acara ini akan dipusatkan di gedung Gramedia Expo.

Pasar modal Indonesia mengalami peningkatan dalam kapitalisasi pasar. Per Oktober 2010, kapitalisasi pasar di BEI mencapai 336,39 miliar dollar AS atau sekitar Rp 30.275 triliun. Angka ini meningkat dibandingkan pada saat krisis global tahun 2008 yang hanya 98,31 miliar dollar AS.

Itu berarti rata-rata nilai perdagangan setiap hari 500 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,5 triliun. Menurut Ito, saat promosi kinerja BEI di Tokyo, Jepang, belum lama ini, terjadi peningkatan nilai transaksi per hari sekitar 770 persen dalam tujuh tahun terakhir.

Indeks Harga Saham Gabungan mencatat rekor tertinggi 3.699,26 pada Senin.

No comments:

Post a Comment