Sunday, November 14, 2010

BUMN Disarankan Untuk Segera Go Publik

Badan usaha milik negara agar melepas saham kepada publik lewat penawaran umum saham perdana. Status terbuka akan mendorong BUMN menerapkan tata kelola yang baik di samping memperoleh dana untuk pengembangan usaha.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Agus Martowardojo di sela-sela pembukaan Investor Summit and Capital Market Expo 2010 di Jakarta, Rabu (10/11). ”Setelah go public, BUMN akan lebih transparan dengan penerapan good corporate governance,” kata Agus.

Selain untuk meningkatkan transparansi dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Agus mengatakan, perusahaan yang melepas 40 persen sahamnya kepada publik akan mendapat potongan pajak korporasi dari 25 persen menjadi 20 persen.

Menurut Agus, tahun depan direncanakan tujuh BUMN akan IPO. Dua di antaranya maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Asuransi Jasindo. Adapun tahun ini, hanya dua BUMN yang IPO, yaitu PT PP Tbk dan PT Krakatau Steel Tbk.

Selain BUMN, Agus juga mendorong perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor primer atau sumber daya alam untuk go public. Itu akan mendukung efisiensi dan transparansi pengelolaan sumber daya alam.

Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito juga mengatakan, pemerintah perlu mendorong perusahaan-perusahaan pertambangan di Indonesia untuk go public. Hal ini bertujuan meningkatkan transparansi sekaligus memaksa perusahaan pertambangan untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan.

”Dengan menjadi perusahaan publik, perusahaan-perusahaan pertambangan tidak hanya terbuka kepada pemerintah, tetapi juga kepada masyarakat bagaimana mereka melestarikan lingkungan,” kata Ito.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar pada perdagangan perdana saham PT Krakatau Steel Tbk menyatakan, pemerintah berencana melepas 10 persen lagi saham jika memang permintaan publik terhadap saham ini sangat tinggi. Mustafa berjanji, jika hal itu terealisasi, pemerintah akan memperbesar jatah bagi investor domestik.

”Kami memerhatikan pendapat dari para pengamat serta tuntutan-tuntutan untuk memperbesar porsi saham investor domestik. Nanti kan masih ada tahap II pelepasan 10 persen, akan kami pertimbangkan di sana,” ujar Mustafa.

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Fuad Rahmany mengatakan, Investor Summit and Capital Market Expo 2010 diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan pasar modal bagi investor domestik. Peranan investor domestik sangat dibutuhkan untuk membangun pasar modal Indonesia yang lebih kuat.

Selain diisi dengan seminar pasar modal, Investor Summit and Capital Market Expo 2010 menghadirkan 28 emiten yang memaparkan pencapaian dan rencana bisnis ke depan. Lewat paparan ini, investor diharapkan lebih mengenal emiten di BEI sehingga membantu pengambilan keputusan investasi.

No comments:

Post a Comment