Hal ini disampaikan Bupati Bener Meriah Tagore AB di sela Pameran Nasional Inovasi Perkebunan di Jakarta, Jumat (12/11). Dia didampingi Direktur PT Delma Sugar Achmad Widjaya dan pengusaha Korea Selatan yang punya usaha di Jakarta, Sung- Ho Ahn.
”Realisasi proyek ini akan menjadikan Bener Meriah sebagai lumbung energi dan gula nasional yang baru. Seluruh syarat administrasi sudah beres. Investor tinggal menjalankan rencana bisnis mereka,” ujar Tagore.
Konsorsium perusahaan ternama dari Korea Selatan akan membangun PLTA Peusangan IV berdaya 80 megawatt (MW) dengan memanfaatkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Peusangan. Tim survei segera turun untuk menyiapkan pelaksanaan proyek bernilai 250 juta dollar AS tersebut.
Adapun investor Perancis akan membangun PLTA dengan menggunakan DAS Jambo Aye di Kecamatan Samar Kilang, Bener Meriah, berdaya 40 MW. Menurut Tagore, investor Perancis akan bekerja sama dengan perusahaan lokal yang berbasis
PT Ilthabi Energia sudah menjalankan proyek pembangkit listrik tenaga mikrohidro berdaya kurang dari 10 MW di Mangku, Bener Meriah.
”Persiapan proyek ini sudah dari setahun lalu. Kami senang sekali mereka bisa melaksanakan tahun 2011,” ujarnya.
Defisit listrik sudah lama menjadi kendala dunia usaha. Pasokan listrik baru diharapkan dapat membuat iklim investasi semakin kondusif.
”Sekarang kami tinggal menunggu pencairan dana. Begitu uang dari Korea masuk, kami bisa langsung bekerja,” ujar Ahn.
Pemerintah Kabupaten Bener Meriah juga menyiapkan lahan seluas 37.000 hektar untuk perkebunan tebu. Areal tersebut berasal dari hutan produksi konversi, yang secara hukum diizinkan dialihkan untuk kegiatan budidaya.
Menurut Widjaya, mereka akan mengembangkan perkebunan tebu lebih dulu dan selanjutnya akan membangun pabrik gula. Dia memperkirakan pabrik efektif beroperasi awal tahun 2012.
Pemkab Bener Meriah membangun perkebunan tebu untuk mendukung program swasembada gula nasional tahun 2014. Total investasi perkebunan tebu dan pabrik yang berkapasitas giling 2.000 ton per hari mencapai Rp 6 triliun.
Pemkab Bener Meriah dan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia akan menyiapkan empat varietas benih tebu dengan sistem kultur jaringan. ”Perkebunan ini memakai sistem inti rakyat. Petani mendapat alokasi sampai 33.000 hektar. Kami siap menampung 2.000-3.000 keluarga korban Merapi yang ingin bertransmigrasi ke Bener Meriah. Akan ada banyak lapangan kerja baru,” ujar Tagore.
No comments:
Post a Comment