Tuesday, December 15, 2015

Alfamart Garap Bisnis Jual Beli Online Lewat Aplikasi Android

Bisnis online kini jadi ladang pertarungan minimarket. Alfamart, melalui PT Sumber Trijaya Lestari yang merupakan anak perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk., merilis aplikasi belanja online di situs Alfaonline.com. Untuk sementara aplikasi ini khusus untuksmartphone berbasis Android. Pada Oktober mendatang akan tersedia versi iOS. Peluncuran aplikasi ini dimulai di Medan pada Senin (27/9). Setelah itu akan digelar roadshow ke Bekasi, Bali, Semarang, dan Surabaya.

Di Alfaonline.com pengguna dapat berbelanja kebutuhan harian dengan kategori antara lain: gadget, sport, consumer electronic, dan home and living. Berdasarkan data internal, saban hari sudah terjadi sekitar 5.000 transaksi di situs belanja tersebut. Targetnya adalah satu juta download untuk aplikasi itu. "Kami rasa tidak sesulit yang dibayangkan, kami punyastore offline yaitu Alfamart yang begitu tersebar luas di Indonesia, yang menjadi channel distribusi terbesar kami," kata Haryo Suryo Putro, COO PT Sumber Trijaya Lestari, dalam keterangan resmi.

Adapun Indomaret telah digandeng oleh toko onlineTokopedia untuk menerima pembayaran para pebelanjaonline. "Kini siapa saja semakin mudah berbelanja di Tokopedia, tanpa harus memiliki rekening tabungan,” ujar Vice President Tokopedia, Melissa Siska Juminto, dalam keterangannya, Rabu (30/9). Marketing Director PT Indomarco Prismatama, Wiwiek Yusuf, mengatakan layanan itu menambah metode pembayaran e-commerce di Indomaret. Dia yakin, layanan itu akan meningkatkan trafik konsumen ke minimarket tersebut.

Layanan ini sendiri sebetulnya sudah dibuka pada Juni lalu. Sampai saat ini sudah tercatat ratusan ribu transaksi pembayaran belanja di Tokopedia melalui gerai Indomaret. Begitu pebelanja membayar belanjaannya, penjual akan mendapatkan notifikasi pesanan. Jadi pemrosesan pesanan bisa dilakukan lebih cepat.

Anjloknya harga tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat nampaknya tidak berpengaruh terhadap minat konsumen untuk berbelanja secara online, karena situs e-commerce Elevenia mencatat jumlah transaksi dan penggunanya terus tumbuh. XL Planet selaku pengelola Elevenia, mencatat transaksinya pada Juni lalu mencapai 100 juta penjualan, sementara pada Juli lalu transaksi mencapai 135 juta.

"Pasarnya terus tumbuh," kata Vice President Marketing Division Elevenia, Madeleine Ong De Guzman, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (3/9). Hal ini disebut Madeleine tidak hanya terjadi di situsnya, tetapi di semua penyedia layanan e-commerce yang terus mengalami pertumbuhan dari sisi trafik maupun transaksi. Sekarang, menurut Madeleine, tren transaksi secara online telah bergeser menggunakan perangkat mobile. Konsumen Elevenia saat ini yang belanja lewat perangkat mobile jumlahnya tumbuh menjadi 60 persen dengan rata-rata pembelian sebesar Rp 330.000 per hari per konsumen.

Kendati transaksi dari komputer pribadi lebih kecil, tetapi rata-rata pembeliannya lebih besar, yaitu Rp 550.000 per hari per konsumen. "Konsumen urban telah beralih ke mobile. Bisnis harus mengikuti perilaku ini dengan memaksimalkan pengalaman pengguna agar enak dipandang, mudah memperbesar gambar, aplikasi yang mudah untuk pembayaran," ujar Madeleine. Elevenia memiliki sekitar 1,4 juta pengguna dengan 23.000 pedagang yang bergabung di sana, yang 60 persen di antaranya berasal dari Jakarta. Sebanyak 70 persen pembeli berasal dari Jakarta.
Transaksi e-commerce yang meningkat dari perangkat mobile juga dicatat oleh perusahaan pemasaran digital Criteo dalam hasil studinya. Mereka mengatakan transaksi e-commerce dengan ponsel dari Indonesia tercatat telah mencapai 34 persen pada kuartal kedua 2015. Situs web yang telah dioptimalkan untuk ponsel, menurut Criteo, mengalami penjualan lebih banyak dua kali lipat tingkat konversinya dibandingkan situs yang tidak dioptimalkan untuk ponsel.

Secara global, pembelian e-commerce terbanyak berada di sektor fesyen, barang mewah, dan hal yang berkaitan dengan travel. Perusahaan asal Paris, Perancis, itu memperkirakan transaksi e-commerce yang melibatkan perangkat mobile seperti ponsel pintar dan tablet bakal mencapai 40 persen pada akhir 2015 secara global.

No comments:

Post a Comment