PT Blue Bird Tbk tengah menjajaki kemungkinan melebarkan sayap operasinya ke lima kota baru di Jawa dan Sumatera tahun depan. Manajemen perusahaan taksi terbesar di Indonesia itu melihat adanya permintaan di lima kota tersebut. Direktur Operasional Blue Bird Adrianto Djokosoetono belum mau menyebut nama kota-kota yang menjadi incaran perusahaannya, karena masih dalam proses mengurus perizinan. Ia berharap Blue Bird bisa melakukan ekspansi tersebut sebelum akhir 2016.
"Namun membuka wilayah operasional baru itu tidak gampang, perlu perizinan dan harus complies dengan peraturan daerah yang berlaku. Baik dari pembukaan pool maupun penambahan armada," ujar Adrianto di Jakarta, kemarin.
Untuk ekspansi ke lima kota tersebut, ia mengatakan perusahaan harus menyiapkan belanja modal yang berbeda untuk setiap kota. Ia mencontohkan ketika melakukan ekspansi ke Pangkal Pinang, Bangka Belitung, perusahaan hanya menggelontorkan Rp 10 miliar karena hanya menyediakan 25 armada taksi. "Karena biasanya kami memiliki pola pengembangan yang bertahap tergantung permintaan wilayahnya seperti apa, bisa saja setiap bulan kami naikkan lagi armadanya. Tapi penambahan armada tergantung dari izin yang didapat juga," katanya.
Namun Ketua Umum Organisasi Angkutan Darat (Organda) tersebut memastikan investasi yang dibutuhkan untuk melakukan ekspansi kota baru tahun depan sudah masuk ke dalam rencana belanja modal Blue Bird yang mencapai Rp 1,5 triliun-Rp 2,5 triliun. Adrianto menyatakan sebanyak 75 persen belanja modal akan digunakan untuk pembelian armada sedangkan 25 persen sisanya untuk pembangunan pool-pool taksi.
"Tahun depan rencananya kami akan membangun 10 hingga 15 pool yang dibangun di seluruh wilayah operasional Blue Bird baik yang baru maupun yang sudah ada (existing). Khususnya Jakarta dan Bandung menurut kami perlu ditambah lagi pool-nya," jelasnya.
Dengan melebarkan sayap ke lima kota baru, manajemen perusahaan berharap bisa mempertahankan pertumbuhan pendapatan dan laba dua digit, dengan angka minimal seperti kinerja kuartal III tahun ini di mana pendapatan perusahaan bertumbuh 17,15 persen dan laba bertumbuh 16,89 persen year on year. "Bisa saja hingga akhir tahun nanti pertumbuhan pendapatan dan laba kami bisa lebih besar dari itu. Bayangan kami sih tahun depan (kinerja keuangan) lebih bagus dengan adanya penambahan lima kota operasional ini," ujarnya.
Melihat laporan keuangan hingga kuartal III tahun ini, Blue Bird berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 4,03 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,4 triliun. Sebanyak Rp 3,31 triliun atau 82,1 persen dari pendapatan perusahaan dihasilkan dari lini taksi reguler.
Di samping itu, sebanyak Rp 3,23 triliun dari pendapatan perusahaan dihasilkan dari wilayah operasi Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Angka itu mengambil porsi 80,15 persen dari pendapatan total perusahaan.
No comments:
Post a Comment