Friday, December 18, 2015

BEI Ingin Wajibkan Perusahaan Dengan Hutang Rp. 500 Milyar Wajib Go Publik

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengusulkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar perusahaan yang memiliki utang perbankan minimal Rp 500 miliar untuk melepas saham di lantai bursa. Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan perusahaan tertutup dengan nilai utang yang besar sebaiknya melepas saham ke publik.

Samsul menyatakan perusahaan berstatus terbuka pasti sudah memenuhi aturan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG). Dengan adanya status GCG tersebut, menurutnya opsi pencarian dana bakal semakin mudah. "Mekanisme IPO untuk meningkatkan GCG bagi perusahaan yang punya tingkat utang perbankan cukup besar. Perusahaan juga bisa memanfaatkan pasar modal untuk memperbaiki struktur modal. Ketika ada kebutuhan modal kerja, mereka bisa ajukan lagi ke bank," katanya di Jakarta, Jumat, (18/12).

Samsul bergarap usulan tersebut bisa disetujui OJK sehingga bisa cepat dikonversi menjadi kebijakan, imbauan, hingga aturan. Sementara, bagi perbankan, Samsul menilai rencana kebijakan tersebut bakal menguntungkan. Menurutnya porsi pembiayaan bakal makin besar, dan keamanan kredit bisa meningkat karena perbaikan kualitas debitur.

“Kalau GCG info perusahaan gampang dicari. Laporan keuangan tiap tiga bulan ada, info terkait perusahaan ada. Semua ada. Kalau dia perusahaan tertutup, kan susah untuk minta segala macam,” jelasnya. Sebagai informasi, pada tahun ini BEI menargetkan 22 emiten baru mencatatkan sahamnya di BEI. Sementara, pada tahun depan, BEI optimistis mampu menjaring 35 emiten baru di lantai bursa.

Samsul mengatakan kemungkinan tiga emiten akan mencatatkan saham ke lantai bursa di penghujung tahun ini. Mereka adalah pengelola taman rekreasi Jungleland PT Graha Andrasentra Propertindo (GAP), PT Bank Artos, dan perusahaan media massa radio PT Mahaka Media Integra. Hingga 11 Desember 2015, jumlah emiten baru tahun ini sebanyak 18 dengan perusahaan terakhir yang melantai adalah PT Kino Indonesia Tbk (KINO)

No comments:

Post a Comment