Friday, December 11, 2015

Perputaran Uang 34 Perusahaan Indonesia Di Vietnam Senilai Rp. 65 Triliun Per Tahun

Sebanyak 34 perusahaan Indonesia telah beroperasi di Vietnam saat ini. Jumlah tersebut akan terus meningkat mengingat hubungan bisnis yang erat dari kedua negara. "Saat ini ada 34 perusahaan Indonesia yang beroperasi di Vietnam dengan objek utama untuk mengembangkan kerjasama dengan Vietnam dalam mengambil keuntungan bersama, dan khususnya agar kedua negara dapat berkembang bersama," kata Minister Counsellor KBRI Hanoi Sadikin.

Hal tersebut disampaikan Sadikin dalam Forum Bisnis Indonesia-Vietnam 2015 di Hotel Melia Hanoi, Vietnam, Jumat (11/12/2015). Ia menjelaskan, dalam forum bisnis kali ini, pengusaha dari kedua belah pihak akan saling menginformasikan terkait regulasi dan kemungkinan kerjasama.

"Kita akan belajar dan berdiskusi dalam pengembangan kerjasama bisnis antara Indonesia dan Vietnam dengan beberapa pengusaha dari kedua negara," jelas Sadikin. "Ini kesempatan yang sangat baik bagi pengusaha kedua negara untuk mempererat kerjasama mereka dalam mengambil keuntungan dari Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)," lanjutnya.

Menurut General Direktur kawasan Asia Pasifik Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Vietnam Le Hoang Oanh, investor Indonesia yang menanamkan modalnya di Vietnam terus meningkat setiap tahunnya. "Sampai saat ini Indonesia mempunyai 46 project investor dengan total nilai lebih dari US$ 400 juta. Kerjasama perdagangan kedua negara juga meningkat dengan signifikan yaitu mencapai US$ 5,4 miliar (Rp 65 triliun) di tahun 2014.

"Masih banyak ruang bagi kedua negara untuk menjadi kerjasama perdagangan. Menurut saya, enterpreneur dari kedua negara memegang peranan penting meningkatkan ekonomi kedua negara ke level yang baru," tutur Oanh. Oanh juga menuturkan seberapa besar komitmen Vietnam dalam menjamin keamanan dana para investor saat menanamkan modalnya di negaranya. Mereka juga terus memperhatikan bagaimana mengatur regulasi agar bisnis Vietnam terkoneksi dengan baik dengan investor.

"Semoga melalui Forum Bisnis ini kita bisa menemukan partner yang tepat dalam berbisnis," ujarnya. Forum bisnis Vietnam-Indonesia 2015 digelar hari ini di Hanoi, Vietnam. Ada Sekitar 300 pengusaha dari kedua negara yang hadir untuk mencari peluang usaha dan kerja sama. Forum bisnis bertempat di Hotel Melia Hanoi, Vietnam, Jumat (11/12/2015). Direktur Pemberdayaan Usaha BKPM Pratito Soeharyo merasa kaget melihat antusiasme pengusaha kedua negara yang tinggi untuk mengikuti forum ini.

"Saya surprise, banyak sekali yang ikut. Ada sekitar 300 pengusaha Indonesia dan Vietnam. Artinya antusiasme dari kedua sisi sangat luar biasa," kata Pratito di lokasi, Jumat (11/12). Pratito mengatakan, banyak pengusaha yang tidak ikut pameran perdagangan Indonesia yang digelar di International Center of Exhibition (ICE) Hanoi 10-12 Desember 2015, tapi hadir di forum bisnis hari ini. Mereka terutama hadir dalam rangka menyambut pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan berlaku mulai Januari 2016.

"Mereka menyadari MEA ini ajang bisnis yang baik. Saya selalu katakan kita sudah siap untuk masuk (MEA). Kita tidak mau berkompetisi secara tidak fair. Saya menyarankan mereka untuk berpartner," jelas Pratito. "Kita memanfaatkan pasar mereka dan sebaliknya. Nanti akan dibahas regulasi di Vietnam dan kemudahan-kemudahan berusaha di Vietnam," lanjutnya.

Dalam sambutannya, Vice Chairman of Vietnam Chamber of Commerce and Industry (VCCI) Doan Duy Khuong menyebut, Vietnam termasuk negara yang sangat terbuka dan dinamis dalam hal kerjasama ekonomi. Ia sangat senang dengan diadakannya forum ini karena akan menjadi tempat pengusaha dari kedua negara menemukan peluang bisnis mereka. "Kita punya sejarah kerja sama yang panjang. Indonesia termasuk relasi bisnis penting bagi Vietnam. Kita sangat terbuka sebagai negara tujuan Foreign Direct Investment (FDI), khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang berasal dari ASEAN," jelas Khuong.

Dalam forum kali ini, ratusan peserta kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan bidang usaha yang mereka geluti. Bidang-bidang tersebut antara lain pertanian, perikanan dan kelautan, otomotif, busana, farmasi, hingga alat-alat berat dan konstruksi.

No comments:

Post a Comment