Friday, December 11, 2015

BTN Pecahkan Rekor MURI Dengan Gelar 8.597 Akad KPR Dalam Sehari

PT Bank Tabungan Negara (BTN) sudah menyalurkan 3,5 juta Kredit Pemilikan Rumah (KPR) selama 39 tahun lamanya sejak 10 Desember 2015. Dalam perjalanannya, Bank pelat merah ini juga tercatat sebagai bank dengan jumlah akad KPR harian terbanyak. Capaian tersebut bukan pertama kali dicapai. Terbaru, pada 25 November 2015 BTN mencatat akad KPR sebanyak 8.597 akad dalam kurun waktu satu hari saja. Rekor ini diganjar dengan perolehan Rekor dari Musium Rekor Indonesia (MURI).

"Kami sangat bangga berhasil mempertahankan prestasi ini. Ini tidak berhenti sampai sini, kami akan meningkatkan terus," kata Direktur Utama BTN Maryono usai menerima penghargaan Muri di Kempinski Hotel Indonesia, Jakarta, Kamis (10/12/2015).  Rekor yang sama pernah dicatatkan BTN pada tahun sebelumnya di mana saat itu Bank yang fokus pada penyaluran KPR ini berhasil membukukan 5.557 akad kredit dalam sehari.

Maryono mengatakan, raihan ini tak hanya berdampak pada kinerja perusahaan, tetapi juga terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.  "Secara tidak langsung penyaluran KPR ini telah memperkuat perekonomian nasional. Karena kredit perumahan memiliki efek berkelanjutan yaitu membuat sektor industri yang terkait dengan pembangunan perumahan menggeliat," sambung dia. Terkait dengan program sejuta rumah pemerintah, Maryono menyebutkan hingga November 2015 BTN telah memberikan dukungan biaya untuk 438.096 unit yang terdiri dari rumah subsidi 261 ribu unit dan non-subsidi sebanyak 176 ribu unit.

Tak sekedar tinggi penyaluran kreditnya, Perusahaan juga sangat berkomitmen merealisasikan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Hingga akhir tahun diproyeksikan perusahaan bisa merealisasikan penyaluran KPR Subsidi sebanyak 261 ribu unit.

"Itu 4 kali lipat dari yang dicanangkan pemerintah sebanyak 61-63 ribu unit rumah," kata Maryono. PT Bank Tabungan Negara (BTN) tercatat sebagai bank paling berkomitmen dalam menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi di tahun 2015 meskipun anggaran pemerintah lewat Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp 5,1 triliun telah habis sejak Juni 2015 lalu. Tidak hanya itu, BTN optimistis menyalurkan KPR dengan skema FLPP untuk lebih dari 200 ribu unit rumah.

"Saya tadi ngobrol dengan Pak Maryono (Direktur Utama BTN), BTN akan bisa membiayai hingga 261 ribu rumah dengan skema FLPP sampai akhir tahun 2015. Artinya 4 kali lipat dibandingkan target pemerintah yang hanya sekitar 61 ribu unit saja," ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Maurin Sitorus di sela-sela acara BTN Outlook Ekonomi, Perbankan dan Property 2016 dalam rangka HUT KPR BTN ke 39, di Kempinsky Hotel Indonesia, Jakarta, Kamis (10/12/2015).

Maurin mengatakan, pemerintah sebenarnya mengimbau agar seluruh Bank pelaksana tetap menyalurkan KPR Subsidi di tahun 2015 dengan menggunakan dana internal masing-masing perbankan. Pemerintah akan mengganti dana yang sudah dikeluarkan lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di tahun berikutnya.

"Dana FLPP 2015 Rp 5,1 triliun sudah habis. Tapi penyaluran tetap dilakukan agar tidak menganggu pembangunan. Nanti akan di-back up pemerintah di tahun depan bisa dihitung (diganti) tahun 2016, dengan dibarengi dengan audit berapa yang terealisasi sampai akhir tahun," ujar Direktur Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Maurin Sitorus di Kempinsky Hotel Indonesia, Jakarta, Kamis (10/12/2015).

Sayangnya, penyaluran tersebut tak banyak dilakukan oleh Bank-bank pelaksana penyalur KPR.  "Sampai sekarang baru BTN yang masih melakukan penyaluran tersebut. Bank lainnya belum," sambung maurin. Hal tersebut bisa terlihat dari jumlah perumahan yang sudah dibiayai oleh BTN dengan menggunakan skema KPR FLPP yakni uang muka atau DPR KPR 1%, bunga KPR 5% tetap selama 20 tahun dan bantuan uang muka Rp 4 juta/rumah.

Di tahun 2016 sendiri kata Maurin, Pemerintah akan menganggarkan dana FLPP sebesar Rp 9,2 triliun. Dari anggaran tersebut, sebagiannya akan digunakan untuk membayar dana FLPP tahun 2015 yang ditalangi BTN, sementara sebagiannya untuk membiayai KPR Subsidi baru. FLPP adalah dana bergulir yang disediakan pemerintah untuk membiayai subsidi KPR terhadap Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang selama ini sulit memiliki rumah karena kemampuan keuangannya sangat terbatas.

No comments:

Post a Comment