Zimbabwe akan menggunakna yuan sebagai salah satu mata uang yang digunakan sehari-hari oleh negara di Afrika tersebut. Penggunaan yuan ini dalam rangka meningkatkan perdagangan dengan China. Selain itu, China akan membatalkan utang Zimbabwe sebesar 40 juta dollar AS atau sekitar Rp 560 miliar.
"Mereka (China) mengatakan akan membatalkan utang yang jatuh tempo tahun ini. Kami dalam proses finalisasi perhitungan dan instrumen utang," sebut Menteri Keuangan Zimbabwe Patrick Chinamasa dalam pernyataanya, Senin (21/12/2015). Informasi saja, dollar Zimbabwe tidak digunakan lagi tahun 2009, akibat hiperinflasi yang mencapai 500 miliar persen. (baca: Matinya Dollar Zimbabwe...)
Saat ini Zimbabwe telah mengunakan rand Afrika Selatan dandollar AS sebagai mata uang sehari-hari mereka. Sebelumnya, yuan sudah masuk kedalam keranjang mata uang asing zimbabwe, namun masih belum mendapatkan persetujuan untuk bisa digunakan sebagai mata uang publik yang saat ini didominasi dollar AS.
"Yuan bisa digunakan dalam perdagangan antara China dengan Zimbabwe, dan bisa digunakan oleh masyarakat Zimbabwe," ucap Chinamasa. Terkait hal itu, Chinamas menyebutkan, GUbernur bank sentral Zimbabwe Jonh Mangudya sedah melakukan negosiasi dengan Bank sentral China (PBoC).
China merupakan mitra dagang terbesar Zimbabwe, seiring pengucilan negara itu dari perdagangan dengan negara-negara barat akibat masalah hak asasi manusia (HAM).
No comments:
Post a Comment