Tuesday, September 1, 2015

IMF : Ekonomi RI Hanya Bisa Bangkit Jika Temukan Sumber Pertumbuhan Baru

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tengah melambat diharapkan mampu bergerak lagi secara cepat karena pergolakan ekonomi yang terjadi saat ini hanya bersifat temporer. Bahkan, perekonomian Indonesia dirasa bisa tumbuh lebih baik apabila berhasil menemukan sumber pendorong pertumbuhan yang baru.

Hal tersebut diungkapkan Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde yang menyatakan pengalaman Indonesia yang berhasil menghadapi tappering off pada 2013 dan juga krisis ekonomi pada periode sebelumnya menjadikan Indonesia lebih siap untuk menghadapi gejolak ekonomi saat ini. Bedanya, kali ini memang ada tiga kondisi global yang juga mengancam pertumbuhan ekonomi Indonesia kini.

"Adanya kondisi eksternal-eksternal ini menyebabkan Indonesia tak bisa memaksimalkan potensi yang ada, padahal Indonesia mampu berkembang lebih baik," jelas Lagarde di Jakarta, Selasa (1/9). Beberapa kondisi eksternal tersebut adalah penyesuaian transisi ekonomi China ke model pertumbuhan baru ke ekonomi yang lebih berorientasi pasar. Adanya hal ini mengakibatkan perekonomian China melambat dari yang seharusnya dan menyebabkan Indonesia terkena dampaknya juga.

"Perlambatan ekonomi China ini memengaruhi Indonesia karena China adalah mitra dagang utama Indonesia. Tak hanya Indonesia, negara berkembang lain pun juga perlu waspada akan pengaruh tersebut," katanya. Namun menurutnya, Indonesia bisa sedikit bernapas lega karena tansisi perekonomian China yang terbilang sangat rentan dan kompleks ini bisa diatasi dengan instrumen kebijakan dan kekuatan finansial yang dimiliki negara tirai bambu itu.

"Transisi ekonomi ke arah pasar bebas memang terkadang bergejolak, namun China mengatakan sudah siap menghadapi hal itu," tegasnya. Kondisi lain yang perlu diwaspadai Indonesia adalah wacana kenaikan suku bunga acuan Fed Rate Amerika Serikat sebagai pertanda perbaikan ekonomi di negara tersebut. Ancaman yang perlu diwanti-wanti Indonesia dari kondisi ini adalah arus modal ke Indonesia yang lebih lemah serta adanya volatilitas finansial.

"Apakah Indonesia harus cemas akan hal ini? Tentu saja. Tapi Indonesia sudah punya pengalaman mengatasi pergolakan ekonomi sebelumnya. Dan karena saat ini tekanannya lebih besar, Indonesia perlu memperbarui pertumbuhannya dengan memaksimalkan potensi yang ada," jelasnya.

No comments:

Post a Comment