Kunjungan turis asal Arab Saudi ke Indonesia terus meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Juli lalu jumlah turis Arab Saudi yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 22.120 jiwa meningkat dari bulan sebelumnya yang hanya mencapai 9.724 jiwa.
Meski hanya menyumbang 2,72 persen dari total kunjungan turis asing ke Indonesia, Kepala BPS Suryamin mengatakan fenomena tersebut merupakan fenomena yang baru dalam catatan kunjungan wisata mancanegara yang berkunjung ke Indonesia.
"Ini ada fenomena baru, yang datang dari Arab Saudi cukup banyak. Terutama yang masuk lewat Bandara Soekarno-Hatta," ujar Suryamin dalam konferensi pers di kantor BPS Pusat, Selasa (1/9).
Suryamin menduga kunjungan turis asal negeri minyak itu adalah karena kini warga Arab Saudi mulai tertarik berinvestasi di Indonesia khususnya di daerah yang memiliki potensi pariwisata. "Jadi turis mancanegara asal Arab Saudi meningkat cukup tajam, mudah-mudahan karena pemerintah sedang mengembangkan pasar ekspor kesana sehingga mereka juga ingin tahu potensi apa yang dimiliki di Indonesia," ujarnya.
Selain Arab Saudi, warga negara China masih tercatat sebagai turis yang paling banyak datang ke Tanah Air. Tercatat selama bulan Juli, kunjungan warga negara China ke Indonesia mencapai 124.548 jiwa. Posisi kunjungan terbanyak kedua dipegang oleh turis asal Australia. Tercatat sepanjang Juli 2015 ada 93.986 turis Australia yang datang ke Indonesia.
Secara total jumlah kunjungan turis mancanegara ke Indonesia pada Juli 2015 mencapai 814,2 ribu kunjungan atau naik 4,76 persen dibandingkan jumlah kunjungan turis asing Juli 2014 yang tercatat sebanyak 777,2 ribu kunjungan. Sementara itu, jika dibandingkan dengan Juni 2015, jumlah kunjungan turis asing Juli 2015 turun sebesar 0,11 persen.
Jumlah kunjungan turis melalui Bandara Ngurah Rai, Bali pada Juli 2015 naik 6,40 persen dibandingkan Juli 2014, yaitu dari 358,9 ribu kunjungan menjadi 381,9 ribu kunjungan. Begitu pula, jika dibanding Juni 2015, jumlah kunjungan turis melalui Bandara Ngurah Rai, Bali naik sebesar 6,76 persen
No comments:
Post a Comment