Padahal sebelumnya, ketika isu akusisi mulai deras diberitakan, Chief Strategy Officer Lazada Indonesia, Magnus Ekbom juga sempat membantahnya. "Itu hanya sebatas rumor. Banyak rumor di luar sana tentang Lazada. Tapi soal akuisisi ini, siapa yang bilang? Ini adalah salah satu (rumor) yang tidak benar," tutur Magnus usai acara ulang tahun Lazada yang keempat.
Menurut Reuters, selain menggelontorkan dana besar untuk kepemilikan saham di Lazada, Alibaba juga sudah menyiapkan dana investasi sebesar US$500 juta atau sekitar Rp6,5 triliun. Sementara laporan Bloomberg menyebutkan sejumlah investor Lazada yang menjual sahamnya kepada Alibaba adalah Rocket Internet SE, Tesco Plc dan Investment AB Kinnevik.
Lazada selama ini dikenal sebagai e-commerce yang menjual produk elektronik dan pakaian di enam pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Sementara Alibaba jadi penguasa pasar di China. "Dengan investasi di Lazada, Alibaba mendapatkan akses ke platform dengan basis konsumen besar dan berkembang di luar China. Tim manajemen terbukti punya dasar yang kuat," kata Presiden Alibaba Michael Evans dalam sebuah pernyataan.
Lazada sendiri didirikan oleh Rocket pada tahun 2012 silam. Situs e-commerce ini sudah beroperasi--khususnya di Asia Tenggara--seperti di Indonesia, Singapura, Thailand dan Vietnam. Perusahaan Alibaba Group Holding dari China memperluas bisnis jual beli online di pasar Asia Tenggara dengan membeli saham senilai US$1 miliar atau sekitar Rp13 triliun dari Lazada Group. Langkah ini membuat Alibaba jadi pemilik saham mayoritas dan mengendalikan Lazada.
Alibaba akan membayar US$ 500 juta untuk saham baru di Lazada dan sisanya membeli saham dari investor yang sudah memberi pendanaan sebelumnya, tulis Alibaba dalam sebuah pernyataan. Menurut laporan Bloomberg, sejumlah investor Lazada yang menjual sahamnya kepada Alibaba adalah Rocket Internet SE, Tesco Plc dan Investment AB Kinnevik.
Lazada selama ini dikenal sebagai e-commerce yang menjual produk elektronik dan pakaian di enam pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Sementara Alibaba jadi penguasa pasar di China. "Dengan investasi di Lazada, Alibaba mendapatkan akses ke platform dengan basis konsumen besar dan berkembang di luar China. Tim manajemen terbukti punya dasar yang kuat," kata Presiden Alibaba Michael Evans dalam sebuah pernyataan.
Lazada didirikan oleh Rocket Internet pada 2012, untuk menargetkan pasar Asisa Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Di Indonesia, Lazada bersaing ketat dengan Tokopedia dan MatahariMall.com. Perusahaan penyedia platform perdagangan online Lazada Group dikabarkan telah diakuisisi oleh sebuah perusahaan. Namun, belum jelas siapa dan detail proses akuisisi ini.
Meski kabar ini sudah beredar kencang di industri, Chief Strategy Officer Lazada Indonesia Magnus Ekbom, tetap membantah hal tersebut. "Itu hanya sebatas rumor. Banyak rumor di luar sana tentang Lazada. Tapi soal akuisisi ini, siapa yang bilang? Ini adalah salah satu (rumor) yang tidak benar," bantah Magnus usai acara ulang tahun Lazada yang keempat di Jakarta, Senin (14/03).
Sejauh ini Lazada beroperasi di Singapura, Malaysia, Filipina, Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Lazada didirikan oleh Rocket Internet pada 2011 dengan tujuan menjadi Amazon untuk pasar Asia Tenggara. Sejumlah perusahaan besar tercatat telah menginvestasikan dananya di Lazada, antara lain perusahaan finansial JP Morgan, peritel Kinnevik dari Swedia, ekuitas Summit Partners dari Kerman, sampai Temasek Holdings dari Singapura.
Rocket Internet sendiri gencar berbisnis di perusahaan Internet, melakukan investasi, bahkan menjual perusahaan rintisannya yang dianggap tak menunjukkan performa. Awal Februari 2016 lalu, perusahaan asal Jerman itu menjual sejumlah startup kulinernya di negara Spanyol (La Nevera Roja), Italia (PizzaBo & Hellofood Italy), Brasil (Hellofood Brazil), dan Meksiko (Hellofood Mexico) kepada Just Eat senilai €125 juta atau sekitar Rp1,8 triliun.
Just Eat sendiri merupakan perusahaan asal London yang bergerak di bidang pemesanan dan pengiriman makanan secara online.
No comments:
Post a Comment