Sunday, November 14, 2010

Ribuan Sapi Disekitar Gunung Merapi Menderita Luka Bakar

Lebih dari 37.000 ekor sapi, yang berada dalam radius bahaya Merapi, menderita luka bakar. Dari jumlah tersebut, sekitar 8.250 ekor sapi perah tidak akan mampu kembali berproduksi seperti semula karena terserang bakteri mastitis akibat luka bakar di puting susunya.

Hal itu dilaporkan Ketua Divisi I Identifikasi Penanganan Ternak Korban Merapi Ida Tjahajati, Sabtu (13/11) di Sleman, Yogyakarta. Ida menjelaskan, sapi yang terserang mastitis tidak akan bisa berproduksi secara optimal, sedangkan sapi yang menderita luka lain atau stres masih bisa dipulihkan, tetapi butuh waktu.

Data awal yang dihimpun Dinas Peternakan di Kabupaten Sleman, Klaten, Boyolali, dan Magelang, Jawa Tengah, hingga 12 November baru 6.787 ekor sapi yang bisa dievakuasi.

Dengan demikian, 55.097 ekor sapi belum bisa dievakuasi karena berbagai kendala. Dari yang belum dievakuasi itu, 45.856 ekor di antaranya adalah sapi perah dan 16.028 ekor sapi potong.

Tidak perlu khawatir

Menteri Pertanian Suswono menegaskan, petani korban Merapi tidak perlu mengkhawatirkan sapi peliharaan mereka yang tertinggal di rumah. Tim akan bekerja mengevakuasi sapi mereka. ”Kalau sampai ada yang mati akan diganti,” ujar dia.

Suswono menjelaskan, DPR menyetujui alokasi anggaran Rp 100 miliar untuk mengganti dan membeli sapi peternak korban Merapi. ”Kalau masih kurang, sudah ada dana back up Rp 61 miliar yang disisir dari dana program dan tidak mengganggu kegiatan rutin,” kata dia. Akhir pekan lalu

Mentan memberikan dana Rp 400 juta yang dihimpun dari masyarakat untuk operasional tim.

Para peternak mengharapkan uang penggantian segera direalisasikan karena mereka tidak memiliki biaya operasional selama di pengungsian.

Namun, Mentan menegaskan tidak akan memberikan dana penggantian sapi dalam bentuk tunai. Alasannya, khawatir dana itu akan dimanfaatkan untuk keperluan lain, bukan untuk penggantian sapi.

No comments:

Post a Comment