Tuesday, April 12, 2016

Bank Indonesia Akan Ubah Patokan Suku Bunga

Bank Indonesia (BI) bakal memberi penjelasan kabar yang menyebut bahwa bank sentral kemungkinan mengubah benchmark acuan suku bunga dari BI rate ke instrumen lainnya. Seperti dilansir Reuters, Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior BI mengatakan petinggi bank sentral masih mendiskusikan kemungkinan perubahan tolak ukur kebijakan suku bunga bersama dengan pelaku pasar keuangan di dalam dan luar negeri.

"Penjelasan resminya tunggu Jumat nanti," ujarnya, kemarin. Pada prinsipnya, sambung Mirza, tolak ukur untuk menentukan suku bunga nantinya akan diterapkan berdasarkan praktik terbaik dari operasi kebijakan moneter bank-bank sentral di dunia. Sebelumnya dilaporkan, BI akan mengadopsi tingkat reverse repurchase 7 hari sebagai suku bunga acuan. Ini berarti menggeser BI rate yang selama ini digunakan sebagai referensi.

Sejak Juli 2005, acuan suku bunga berkiblat pada kebijakan moneter yang ditetapkan BI. Namun, kemungkinan perubahan benchmark tidak berarti mengubah pendirian bank sentral dalam pengambilan kebijakan moneter dari sisi tingkat bunga. Namun banyak analis menilai bahwa BI rate tidak kredibel dalam mencerminkan kondisi pasar. Saat rupiah mengalami pergerakan, suku bunga acuan BI ini relatif stagnan.

Riset Deutsche Bank menyebutkan, suku bunga acuan overnight rate (tingkat bunga antar bank dengan jangka waktu satu malam) lebih relevan digunakan karena lebih sesuai dengan kondisi pasar. Praktik ini sudah banyak digunakan dalam utang perusahaan. "Jika diterapkan, perubahan ini akan positif bagi bank dan memperluas pasar kredit secara keseluruhan," imbuh Raymond Kosasih, Analis Deutsche Bank dalam riset yang diterima CNNIndonesia.com.

Secara umum, dengan atau tanpa risiko intervensi, ia menilai, kemungkinan Indonesia mengalami penurunan struktural dalam suku bunga. Ini akan berakibat pada perolehan margin bunga bersih alias Net Interest Margin/NIM.

No comments:

Post a Comment