Tuesday, December 8, 2015

Ditengah Krisis, Ciputra Sukses Jual 7.000 Unit Rumah Untuk Kelas Menengah

Ciputra Residence, anak usaha Grup Ciputra mengaku berhasil menjual lebih dari 7 ribu unit hunian di Citra Maja Raya, Lebak, Banten dalam setahun terakhir atau tepatnya sejak diluncurkan perdana pada 7 Desember 2014.

Yance Onggo, General Manager Marketing PT Ciputra Residence menuturkan tipe hunian untuk kelompok masyarakat kelas menengah ke bawah masih cukup potensial sehingga bisa mendorong pertumbuhan industri properti di tengah perlambatan ekonomi nasional. Hal itu terbukti dari larisnya penjualan rumah sederhana dan real estat (RE) di proyek pengembangan Skala Kota Mandiri, Citra Maja Raya, Lebak, Banten.

“Kami launching pertama kali itu 7 Desember 2014, tepat kurang lebih setahun yang lalu. Tahun ini kami berhasil jual 1.400 unit, sehingga total lebih dari 7 ribu unit rumah sudah kami jual,” kata Yance di Maja, Banten, Senin (7/12). Adapun komposisi pembeli , lanjut Yance, sejauh ini 50 persen merupakan pengguna akhir dan separuh sisanya merupakan investor properti.

Menurut Yance, rumah merupakan salah satu kebutuhkan primer sehingga permintaannya akan selalu ada. Terutama untuk segmen rumah dengan harga terjangkau, yakni di kisaran Rp 100 juta–Rp 500 juta per unit, yang merupakan segmen pasar paling tebal dan relatif tahan terhadap gejolak ekonomi.

Dia mengatakan, karakter konsumen kelas menengah sangat berbeda dengan konsumen kelas menegah ke atas yang cenderung lebih hati-hati dan menunggu (wait and see) ketika ingin membeli rumah di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Yance menuturkan, Ciputra Residence sejak awal memang mengarahkan tahap awal pengembangan Citra Maja Raya untuk kelas menengah ke bawah, seperti halnya kota mandiri milik Grup Ciputra lainnya. 

Hunian tipe rumah sederhana di Citra Maja Raya saat ini dipasarkan mulai dari harga Rp 139 juta per unit termasuk PPN dan biaya surat. Sementara hunian tipe real estat dipasarkan dari harga Rp 273 juta per unit, sudah termasuk PPN dan biaya surat.

“Business model-nya akan selalu sama. Kalau kita punya lahan besar, jauh dari pusat kota, itu selalu mulainya dari affordable house, rumah sederhana, selalu dari situ,” kata Yance. Ke depannya, Yance mengatakan, Ciputra optimistis kawasan hunian tersebut akan tumbuh secara organik hingga akhirnya menjadi area komersial dan hunian kelas menengah ke atas, yang cocok pula untuk mengembangkan hunian vertikal.

Dengan demikian, ia meyakini Citra Maja Raya tidak hanya menjadi kawasan hunian tapi juga bisa menjadi pusat kegiatan ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Saat ini, lanjut Yance, Ciputra Residence tengah mengejar target merampungkan pembangunan fisik rumah dan infrastruktur di area pengembangan seluas 2 ribu hektare itu. Sementara serah terima bangunan tahap pertama akan mulai dilakukan pada akhir tahun depan.

Memasuki penghujung tahun ini, Ciputra Residence telah menyelesaikan sebagian besar tahapan penyelesaian infrastruktur kota, seperti jalan boulevard utama, kluster perumahan, dan area komersial. Pengembang juga telah memasuki tahap pembangunan rumah sederhana dan real estat.

Terkait transportasi, Yance menambahkan Citra Maja Raya mengambil konsep Transit Oriented Development (TOD) yang menjadikan Stasiun Maja dan kereta commuter line sebagai simpul transportasi (hub) yang menghubungkan penghuni ke area Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek). Saat ini, Stasiun Maja tengah direnovasi menjadi dua tingkat oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Sementara akses jalan dari dan menuju Maja juga telah dibeton oleh pemerintah daerah Banten.

No comments:

Post a Comment