Monday, December 7, 2015

Kekayaan Miliarder Indonesia Meningkat Tajam 54 Persen

Lembaga keuangan asal Swiss, Credit Suisse meramalkan jumlah miliarder di Indonesia bakal meningkat 54 persen pada 2020. Riset tersebut mempertimbangkan lonjakan nilai kekayaan kelas menengah Indonesia yang mencapai 249 persen sejak 2000. Hasil riset tersebut dirilis Credit Suisse Research Institute dalam bentuk Global Wealth Report 2015, yang berfokus pada perkembangan kelas menengah sejak tahun 2000.

Laporan tersebut menunjukan bahwa jumlah dan kekayaan kelas menengah secara global tumbuh cepat sebelum krisis finansial. Perkembangannya berbalik melambat setelah 2007 seiring dengan meningkatnya kesenjangan pendapatan yang menciutkan kekayaan kelas menengah di berbagai wilayah.

John Woods, Chief Investment Officer Asia Pacific, Private Banking and Wealth Management Credit Suisse menjelaskan ada beberapa faktor kunci dalam menentukan kecepatan dan keberlanjutan pembangunan ekonomi global, antara lain tingkat kesehatan dan jumlah masyarakat kelas menengah.

“Kelas menengah sering kali berada di jantung tren konsumsi baru, dan merupakan sumber utama permintaan dan pembiayaan bagi para wirausahawan dan bisnis mereka," jelasnya dalam Global Wealth Report 2015 yang dikutip, Senin (7/12). Menurutnya, Global Wealth Report 2015 mengamati kondisi-kondisi kelas menengah di dunia yang berubah sejak 2000. Sementara di Indonesia, lanjutnya, ada sejumlah temuan yang mencakup kekayaan rumah tangga total dalam satuan dolar Amerika dan rupiah.

Dalam satuan dolar AS, nilai kekayaan kelas menengah Indonesia susut sekitar 7 persen sejak pertengahan 2014 sampai dengan pertengahan 2015 menjadi US$1,5 triliun. Sebaliknya dalam denominasi rupiah, nilainya justru naik sekitar 4,6 persen. “Kekayaan rata-rata dalam rupiah telah meningkat secara terus-menerus sejak 2008 dengan laju tahunan rata-rata 5,5 persen. Akan tetapi, dalam nilai mata uang dolar AS, depresiasi nilai tukar sebesar 32 persen telah menyebabkan kekayaan per orang dewasa merosot,” jelasnya.

Terlepas dari kemunduran ini, lanjutnya, kekayaan per orang dewasa telah meningkat lebih dari tiga kali lipat dalam denominasi dolar Amerika sejak 2000. Sebaliknya, nilai keakyaan kelas menengah Indonesia dalam satuan rupiah telah meningkat lima kali lipat dalam rentang waktu yang sama.

Menurutnya, seperti di banyak negara berkembang, kekayaan pribadi di Indonesia sebagian besar terdiri atas aset riil, yang mencakup 86 persen aset bruto rumah tangga. Adapun utang pribadi masyarakat Indonesia tercatat rendah, yakni rata-rata 6 persen. “Hanya 4,4 persen populasi dewasa Indonesia yang tergolong ke dalam kriteria kelas menengah, namun kekayaan kelas menengahnya telah bertumbuh sebesar 249 persen sejak 2000 menjadi US$ 351 miliar, yang mencerminkan 24 persen kekayaan seluruh Indonesia,” tuturnya.

Sementara di puncak piramida kekayaan, Credit Suisse memproyeksi jumlah miliarder di Indonesia akan naik sekitar 54 persen dalam lima tahun mendatang, dari 98 ribu pada 2008 menjadi 151 ribu pada 2020.  “Di Indonesia kini terdapat 987 individu berkekayaan bersih ultra tinggi (Ultra High Net Worth/UHNW), dengan kekayaan bersih lebih daripada US$50 juta, 8,9 persen lebih tinggi daripada 2014,” jelasnya

No comments:

Post a Comment