Toko-toko ritel terutama department store diprediksi menuai keuntungan besar dari pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 9 Desember 2015. Kebijakan pemerintah yang menetapkan hari tersebut sebagai hari libur nasional diyakini bakal meningkatkan penjualan toko ritel.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta mengatakan hari libur ketika masa Pemilihan Umum (Pemilu) biasanya diisi masyarakat untuk berbelanja. Namun dalam hal ini, ia mengatakan kalau perusahaan ritel yang mengelola department store akan lebih diuntungkan dibanding toko-toko ritel yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari.
"Pembelian barang-barang yang sifatnya insidentil seperti baju, sepatu, dan lainnya pasti akan diserbu karena biasanya konsumen membeli barang-barang itu ketika libur. Tapi kalau untuk toko ritel supermarket ya pengaruhnya kecil," ujar Tutum melalui sambungan telepon, Selasa (8/12).
Ia beralasan, setiap konsumen sudah memiliki alokasi anggaran masing-masing per bulannya untuk belanja kebutuhan rumah tangga. Sehingga jika ada masyarakat yang belanja kebutuhan sehari-hari di saat libur Pilkada, maka sebenarnya konsumen hanya memindahkan waktu belanjanya saja, bukan memperbanyak konsumsi.
"Yang namanya belanja kebutuhan kan tergantung pendapatan. Kalau misalkan masyarakat biasa belanja kebutuhan di saat weekend, maka mereka memindahkan waktu belanjanya di libur ini saja. Tapi nanti begitu weekend tiba, mereka tidak usah berbelanja lagi. Jadi bisa dibilang pertumbuhan volume penjualan barang kebutuhan sama-sama saja antar bulan," terangnya.
Ia mengatakan kalau tren ini selalu terjadi setiap libur Pemilu terjadi. Biasanya, pertumbuhan volume penjualan ritel di department store selalu meningkat 10 hingga 15 persen dibanding penjualan hari-hari biasa. "Tapi belanja kan juga tergantung daya beli ya. Kalau ada masyarakat yang penghasilannya lumayan ya akan tetap belanja. Tapi kalau masyarakat yang penghasilannya pas-pasan pasti akan pikir-pikir lagi kalau mau foya-foya di pusat perbelanjaan," tegasnya.
Lebih lanjut, ia juga yakin kalau konsumsi masyarakat di liburan Pilkada ini bisa membantu penjualan ritel di bulan ini karena adanya libur sekolah dan juga hari raya Natal. "Kami mengenal bulan seperti ini adalah bulan 'ramai'. Kalau tidak ada banyak hari-hari libur ya seperti biasa saja," jelasnya.
No comments:
Post a Comment